DAFTAR LGO4D DAN RASIONALITAS DI TENGAH KETIMPANGAN: KETIKA NEGARA GAGAL MENJADI HARAPAN

Daftar LGO4D dan Rasionalitas di Tengah Ketimpangan: Ketika Negara Gagal Menjadi Harapan

Daftar LGO4D dan Rasionalitas di Tengah Ketimpangan: Ketika Negara Gagal Menjadi Harapan

Blog Article

Negara, Pasar, dan Ruang Kosong yang Ditinggalkan

Dalam teori ekonomi klasik, negara hadir untuk menciptakan sistem distribusi kesejahteraan yang adil. Tapi realita di banyak wilayah Indonesia berkata lain. Ketika upah minimum tidak mencukupi, subsidi tak merata, dan lapangan kerja sempit, masyarakat akan mencari celah.

Celakanya, celah itu kadang muncul bukan dari sistem formal, tetapi dari ruang-ruang ekonomi alternatif — salah satunya lewat situs berbasis angka, seperti daftar LGO4D.

Bukan karena mereka tidak tahu risikonya. Tapi karena sistem yang seharusnya menjamin keamanan ekonomi justru gagal.


Rasionalitas dalam Ekonomi Putus Asa

Masyarakat miskin tidak bodoh. Mereka rasional. Sangat rasional. Mereka menghitung peluang secara cepat dan intuitif. Dalam kondisi ekstrem, mereka memilih:

  • Peluang menang 1:1000 dengan potensi hasil Rp1 juta

  • Daripada bekerja harian dengan upah Rp50.000 yang tidak cukup untuk bertahan

Dengan demikian, daftar LGO4D menjadi tindakan rasional — bukan impulsif. Ini bentuk respons terhadap ketidakpastian ekonomi struktural.


Ketika Lotere Lebih Dipercaya daripada Lembaga Keuangan Formal

Lembaga keuangan mikro di banyak desa memiliki bunga tinggi, syarat berat, dan akses yang terbatas. Sementara daftar LGO4D hanya membutuhkan:

  • Jaringan internet

  • Nama pengguna

  • Harapan

Tak ada proses BI checking. Tak ada slip gaji. Tak ada survei rumah. Yang ada hanyalah rasa bahwa “saya juga punya peluang.”

Ironis, tapi benar: sistem angka berbasis probabilitas dianggap lebih inklusif dibanding bank milik negara.


Moralitas Versus Realitas

Kritikus sering mengatakan bahwa aktivitas semacam daftar LGO4D adalah bentuk kemunduran moral, degradasi masyarakat, dan kekalahan pendidikan.

Namun, pertanyaan pentingnya bukan pada moralitas. Tapi pada:
Mengapa ini bisa jadi pilihan?

Ketika negara gagal menyediakan jaring pengaman, masyarakat akan menciptakan versi mereka sendiri — bahkan jika jaring itu terbuat dari angka acak.


Alternatif yang Hilang

Seandainya:

  • Bantuan sosial disalurkan secara adil

  • Subsidi tepat sasaran

  • Lapangan kerja fleksibel diciptakan di daerah

  • Pendidikan literasi keuangan diperluas

Mungkin daftar LGO4D tidak akan menjadi fenomena masif. Tapi ketika semua itu tidak tersedia, angka menjadi simbol dari hal paling penting yang sering hilang: kemungkinan.


Penutup: Kita Perlu Jujur

Sudah waktunya pembuat kebijakan berhenti berpura-pura.
Fenomena daftar LGO4D bukan sekadar soal hukum atau moralitas.
Ia adalah gejala dari sistem ekonomi yang gagal memenuhi janji keadilan.

Dan selama akar masalah itu tidak diselesaikan, masyarakat akan terus mencari jalan sendiri — betapapun berisikonya.

Karena bagi mereka, ketidakpastian dengan peluang kecil jauh lebih baik daripada kepastian dalam kekalahan.

Report this page